Jumat, 17 Agustus 2012

Utang Cimol Part 5

di 05.47
15 Mei 2011...
   Dyari, ini adalah pertama kalinya aku masuk sekolah. Sekolah baruku yang bernama SMA Nusa Bangsa. Sekolah impianku dan aku senang karena aku bisa masuk kesana karena beasiswa. Spt yang kau tahu Dyari...sebenarnya ini bukan Cuma impianku saja tapi ini juga harapan Ayah...Dan sekali lagi ini berkat aku bertemu dengan takdir...Aku tidak menyangka ini benar-benar terjadi, Tuhan telah menggantinya Dyari.. kau percaya Tuhan tidak akan mengutang janji..dia pasti akan menepatinya...

16 Mei 2011               

Dyari..aku malu dan aku merasa tidak percaya diri. Aku merasa paling rendah disini, semua orang disana menatapku dengan pandangan aneh, mereka pasti berfikiran aku salah masuk sekolah alias kesasar. Bagaimana ini...? Belum apa-apa aku merasa akan datang hari yang berat disini...

17 Mei 2011               

Masa ospek sungguh melelahkan Dyari!!. Aku lelah sekali...apalagi kakak pembinanya yang sungguh menyebalkan! Huaaahh...aku ingin hari berjalan cepat saja.

18 Mei 2011             

Tidak ada yang berkesan Dyari! Pulang-pulang tubuhku seperti kehilangan tulang-tulangku. Aku benar-benar lelah..dan yang ingin aku lakukan adalah tidur!.

19 Mei 2011               

Ada yang minta kenalan denganku Dyari..Dia seorang gadis, lucu, baik, tapi cerewetnya minta ampun! Tapi sayang...aku belum bisa membuka diriku kepada orang lain. Aku masih menutup diriku seperti 5 bulan yang lalu. Sejak saat itu hingga sekarang aku masih merasa bukan manusia..kenapa? karena kebahagianku telah hilang separuh...mana ada manusia yang hidup dengan separuh kebahagian yang pergi? Meski hidup tapi setengah jiwaku telah matii...

20 Mei 2011               

Aku merasa sendiri.. Dyari, aku kira aku telah bersahabat dengan kesendirian. Tapi ternyata..aku masih tidak menyukai kesendirian. Aku ingin kesendirian itu pergi dariku..tapi bagaimana caranya?.

29 Mei 2011               

Sudah lama aku tidak menulis Dyari.. maafkan aku Dyari, akhir-akhir ini aku begitu sibuk sampai rasanya aku sudah tidak kuat melakukan apa-apa meski itu hanya menulis. Hm Dyari...apa aku sudah menceritakan tentang seorang gadis yang ingin berkenalan denganku?Dia begitu ingin berteman denganku. Seolah tak ada habis dan bosennya dia mendekatiku. Namanya Selly, dan apakah kau tahu Dyari....? Rupanya dia Yatim Piatu. Oh God...takdirnya lebih menyakitkan dibanding dengan takdirku...

31 Mei 2011               

Selama ini aku selalu merasa aku manusia yang mempunyai takdir paling buruk di dunia ini. Kak Aga dan Ayah....mereka pergi begitu saja dipaksa takdir dan tidak akan pernah kembali. Sejak saat itu mentari seolah tak pernah bersinar di depan mataku, yang ada hanyalah awan kelabu dan udara kesedihan yang akan membawa hujan penderitaan.                Tapi Selly...dia ternyata tak punya Ayah dan Ibu lagi, bahkan dia tidak memiliki keluarga karena dia dipungut. Tuhan...aku merasa malu, karena kulihat mentari masih bersinar di matanya, dan hujan penderitaan telah memunculkan pelangi kebahagian dalam hidupnya...Aku ingin sepertinya....tidak! aku ingin merasakan apa yang dia rasakan....aku ingin percaya bahwa kehilangan tidak selamanya menyakitkan...

1 Juni 2011               

Banyak hal yang kutemukan di dalam diri seorang Sally. Aku sungguh kagum padanya. Dia menikmati semua yang Tuhan kasih padanya. Bahkan dia merasa bahwa apa yang Tuhan kasih adalah sesuatu yang sangat berlebihan baginya dalam arti kebaikan Tuhan yang dikasih padanya sangatlah banyak sehingga dia merasa tidak pantas untuk mendapatkannya.Aku banyak mendapatkan nasihat darinya dan jujur saja...aku merasa hatiku seperti disiram mata air embun yang sangat sejuk...Aku merasa inilah ketenangan yang sangat kudamba. Sudah lama aku menghayal mempunyai teman sepertinya...

5 Juni 2011               

Baru awal masuk saja Tugasnya sudah banyak! PR nya menumpuk! Huft...maaf Dyari, dari kemarin aku absen, maklum saja PR yang seabrek membuatku mau-gak mau harus lembur sampai malam.Tapi hari ini aku bahagia karena ini tanggal persahabatan antara aku dan Selly...ya! kami membuat janji dan menggoresnya di pohon belakang sekolah. Kita berjanji bahwa apapun yang terjadi kita adalah sahabat.. Aku dan Selly selamanya...

7 Juni 2011               

Terimakasih Tuhan...akhirnya Ibu sudah mendapatkan pekerjaan yang layak. Meski hanya sebagai tukang cuci di tempat Loundry, bagiku itu lebih bagus dibanding Ibu harus menjadi tukang sayur keliling. Kasihan Ibu jika harus mengayuh sepeda di tengah teriknya matahari... Sebenarnya aku ingin sekali membantu Ibu, bahkan jika aku melihat Ibu bekerja ingin rasanya aku membuang tas dan segera berlari menuju Ibu. Aku ingin bekerja dan aku ingin Ibu tetap dirumah saja. Tapi Ibu marah sekali padaku jika aku berfikiran seperti itu. Justru Ibu akan sakit jika aku malas belajar dan tidak serius sekolah.. Hm...mau tidak mau cara satu-satunya adalah aku harus serius belajar. Dengan begitu aku bisa membantu Ibu banyak...I promise Mam... I do the best...Next time I will you happy..

8 Juni 2012               

Ada yang bikin heboh! Satu sekolah geger minta ampun karena hari ini ada murid baruu..Aku tidak tahu seperti apa murid baru itu dan jujur saja aku tidak penasaran. Aku tidak menyukai sesuatu yang berlebihan dan melihat kondisi tadi...benar-benar membuatku ingin muntah.Semua cewek menjerit-jerit, belum seisi kelas yang berisik seperti anak itik baru lahir..mereka membicarakan sesuatu yang sama sekali tidak penting.“Cakep sekali...kerennya..dia berasal dari Korea...” Hah! Bagiku mau dia berasal dari Korea, Jerman, Amerika, Kutub Utara sekalipun...seharusnya mereka bersikap biasa saja. Jiah! Kenapa juga aku harus marah...!Hm..ini kan bukan urusanku. Ok.. Nala kembali fokus, buatt apaa kamu membicarakan hal gak penting seperti itu kepada Dyari..Dyarii maafkan aku..

10 Juni 2012               

Aku sudah berjanji tidak akan membicarakan si anak murid baru itu...tapi ada hal penting yang harus kusampaikan padamu  Dyarii... Kenapa?? Ok! Aku sudah bilang ini sangat penting!
                Rupanya Sally menyukai anak baru itu! Oh My God..aku benar-benar kaget saat Sally mengatakan bahwa dia jatuh cinta saat pandangan pertama...  Aku harus bagaimana? Bahkan sahabatku juga ikut-ikutan seperti mereka..

11 Juni 2012               

Aku sudah melihat wajah si anak baru itu, yah! Bagiku biasa aja..masih banyak yang lebih cakep daripada dia, meski aku membenarkan wajahnya itu mirip seperti personel SUJU, aku tetap mengatakan dia biasa saja! Seharusnya semua orang tidak terlalu menghebohkannya, benar kan Dyarii?Tapi sayangnya Sally semakin jatuh cinta padanya... Oyah Dyari,, hari ini Ibu sudah dapat gaji loh..aku senang deh, akhirnya penderitaan kita semakin lama semakin berkurang. Setelah sekian lama, akhirnya aku bisa merasakan Soto buatan Ibu..Meski saat menelan Sotonya aku juga merasa menelan sakit, karena tiba-tiba aku ke ingat Ayah dan Kak Aga..oh Tuhan, sedang apa yah mereka?

15 Juni 2012               

Dyarii..hari ini ada kejadian mengerikan.. Sally...Sally....dia masuk rumah sakit..                Bagaimana iniii..bahkan tanganku masih gemetar ketika menulis ini.. Sally di serempet mobil...dan itu karena diaa...

16 Juni 2012               

Sally masih belum sadarkan diri. Tuhan..tolong bangunkan diaa..rasanya detik yang terus berjalan seperti jarum yang menusuk-nusuk diriku,jantungku, hatiku, otakku seluruh tubuhku!. Aku ingin Sally membuka mata, andaikan saja...Tidak! Sally pasti akan bangun lagi..Ku mohon...

17 Juni 2012               

Dengan tenangnya dia datang dan sekilas melihat kondisi Sally.Lalu setelah itu asistennya mengatakan bahwa itu semua murni kesalahan Sally. Polisi pun juga mengatakan hal yang sama. Tidak butuh waktu lama dia pamit pulang. Tidak ada ucapan maaf apalagi ucapan semoga lekas sembuh..Mataku panas,, hatiku seperti hangus terbakar. Mana mungkin dia dengan tenangnya melakukan semua itu?
                Jelas-jelas aku melihatnya...Sally diserempet karena Sally berusaha mengejar mobilnya..yang saat itu aku bersumpah dia melihat Sally...lalu kenapa dia tidak menghentikan mobilnya?? Dan dia membiarkan saja Sally jatuh terkapar dengan kepala bersimbah darah..Aku bersumpah...jika sesuatu yang lebih buruk menimpa Sally, maka aku tidak akan pernah memaafkannya..

18 Juni 2012               

Aku senang! Akhirnya Sally membuka mata! Tapi kau tahu Dyari..apa yang dia katakan setelah dia bangun dari komanya?  “Nala...aku bermimpi Sachy menemuiku. Apakah itu benar?”  Rasanya jantungku mau berhenti berdetak. Bagaimana mungkin Sally sempat-sempatnya bertanya hal itu dan dia..masih saja mengingat Sachy, Sachy, dan Sachy!. Aku marah padanya..ku pergi begitu saja..dan aku tidak peduli dengan Sally yang terus berteriak memanggilku. Aku tidak peduli lagi..

20 Juni 2012               

Meskipun aku marah..aku tetap tidak bisa membenci Sally. Lalu aku memutuskan untuk pergi menjenguknya. Dia begitu bahagia..sampai-sampai dia merentangkan tangannya selebar-lebarnya untuk memelukku..Lalu dia minta maaf padaku atas kejadian kemarin. Aku katakan padanya bahwa aku sudah tidak apa-apa hanya saja aku merasa bahwa seharusnya dia tidak perlu begitu menyukai seorang Sachy. Dengan lembut dia berkata padaku, “Nala..kau belum merasakan apa itu jatuh cinta. Saat kau merasakannya, aku jamin dunia yang indah inipun kalah olehnya..dan tiap nafas yang keluar dari hidungmu selalu dipenuhi oleh bayang-bayangnya..” Saat itu yang aku pikirkan adalah...Sally sungguh lebay! 

22 Juni 2012..               

Sally sudah pulang dari rumah sakit. Aku bahagia sekali.. rasanya aku sudah tenang sekarang. Sally sudah benar-benar sembuh. Dia terlihat ceria meskipun 7 hari di rumah sakit telah membuatnya terlihat sangat kurus.. Tapi aku lega...akhirnya kejadian yang kutakutkan benar-benar tidak terjadi..

25 Juni 2012               

Dyari..Tiba-tiba Sally pingsan. Aku tidak tahu apa yang membuatnya pingsan. Dia masuk ke ruang ICU.. Oh Tuhan.. apa yang sedang terjadi? Apa lagi ini? 

26 Juni 2012               

Sembuhkan Sally Tuhan...                
Sembuhkan Sally Tuhan...                
Sembuhkan Sally Tuhan...                
Hanya satu yang kupinta saat ini...                
Sembuhkan Sally Tuhan..
                                                                                                ***
                Sebenarnya masih banyak lembaran yang perlu dibaca, namun tangan seseorang itu bergerak cepat melewati lembaran demi lembaran seolah tak ada lagi kesabaran di dalam dirinya dan dia berhenti tepat di akhir sebuah lembaran yang mana sudah tidak ada lagi tulisan setelah lembaran itu.
                DEG!
                Jantungnya seperti dihantam palu sekeras-kerasnya, dan nafasnya seperti berhenti mendadak. Tangannya gemetar dan tiba-tiba saja air menyeruak di bola matanya membuat matanya seperti terbakar..sangat panas dan sakit.
                Orang itu menatap tulisan terakhir di lembaran terakhir itu dengan nafas tercekik. Dia merasa ada yang menghantam tubuhnya. Membuatnya tak mampu bergerak, meski dia ingin menutup buku itu. Dia tak mampu...tangannya roboh, dan buku itu jatuh terhempas ke lantai.
                Meski pun tulisan itu sudah hilang dari pandangan matanya, tapi dia merasa tulisan itu kini sedang berdiri di depannya. Mencabik-cabik tubuhnya hingga dia merasa lebih baik mati.
                1 Juli 2012
                Sally telah pergi...
                                                                                                ***
                “Kau tahu ada berita menghebohkan!.”
                “Apa?.”
                “Tadi aku lihat di Infotaiment, Sachy masuk rumah sakit!.”
                “Apaa?!! Kenapa? Dia sakit apa?.”
                “Katanya sih..overdosis!.”
                “Hah?! Maksudmu...Sachy adalah pem..a..kai..narkoba!.”
                “Tentu saja tidak!! Dia overdosis obat penenang! Aku tidak tahu kenapa dia bisa meminum obat penenang sampai overdosis seperti itu, tapi yang jelas aku yakin pasti ada suatu masalah berat menimpanya!.”
                                                                                                ***
                Meski sekolah berjalan seperti biasa, namun semua penghuninya sudah mengetahui tentang keadaan Sachy yang sebenarnya. Tidak ada satupun yang menyangka Sachy tidak masuk sekolah karena dia masuk rumah sakit. Semua orang tampak penasaran apa yang menyebabkan Sachy harus menelan obat penenang sebanyak itu sehingga membuatnya overdosis.
                Kecuali Nala, meskipun awalnya dia tampak terkejut mendengar berita itu tapi sedetik kemudian dia sudah kembali normal. Dia sangat tahu apa yang menyebabkan Sachy harus menelan obat penenang. Tentu saja, pasti karena buku Dyari itu.
                                                                                                ***
                “Ambil ini!.” Nala menyerahkan sebuah buku bersampul coklat kepada Sachy yang halamannya sangat sedikit karena sudah banyak lembaran yang telah ia sobek.
                “Ap..apa ini?.”Sachy menerimanya dengan tangan gemetar.
                “Ini adalah buku Dyariku. Aku tidak bisa menceritakan semuanya kepadamu secara langsung. Tapi aku jamin kau akan mendapatkan jawaban di dalam buku itu.”Ucap Nala datar. Meskipun dia ragu untuk melakukan ini, tapi dia pikir yang dia lakukan adalah benar. Sudah saatnya Sachy mengetahui hal yang sebenarnya.
                                                                                                ***
                Nala berjalan gontai ke tempat parkiran sepedanya. Entah mengapa hari ini dia tidak memiliki semangat sama sekali. Rasanya ada yang aneh dalam dirinya. Dia tahu Sachy masuk rumah sakit bukan kesalahannya, tapi entah mengapa dia merasa hatinya tidak tenang.
                “Kenapa sih denganku?!. Kenapa aku harus tidak tenang seperti ini?.” Gerutu Nala pada dirinya sendiri.
                Tiba-tiba ada sebuah mobil datang dan berhenti di depannya. Nala sedikit terkejut, tapi sedikit terkejutnya itu langsung berubah menjadi banyak. Ya! Dia melihat Sachy tiba-tiba keluar dari mobil itu dan kini berdiri di depannya.
                Nala tidak bisa menyembunyikan keterkejutannya. Dia menatap penuh bingung ke arah Sachy yang wajahnya terlihat sekali sangat pucat. Nala bahkan mengucek-ngucek matanya, dia ingin menyakinkan dirinya sendiri bahwa ini tidak kenyataan alias dia hanya berimajinasi saja.
                Tapi tiba-tiba..
                Bug!
                Sachy menjatuhkan dirinya sendiri. Dan dia berlutut di depan Nala. Melihat apa yang dilakukan Sachy membuat Nala semakin tidak menyangka bahwa rupanya ini bukan imajinasinya.                “Aaa..pa yang ka..mu laku..kan?.” Nala bahkan tampak kesusahan mengeluarkan suaranya saking terkejutnya dia melihat Sachy melakukan hal yang sangat memalukan ini.
                Sachy mendongakan kepalanya dan dia menatap Nala. Tidak berapa lama kemudian ada air keluar dari matanya dan dia membiarkan Nala melihatnya. Semakin lama air yang keluar dari matanya semakin banyak dan membasahi bibirnya yang kering.
                “Bantu aku...” Bahkan suara yang keluar dari bibir Sachy terdengar sungguh menyedihkan. Sachy benar-benar terpuruk sekarang bahkan kondisinya lebih parah dibanding dengan apa yang diberitakan Infotaiment tadi pagi.
                “Kasih tahu aku, apa yang harus aku lakukan?.” Ucap Sachy memohon. Dia memeluk buku Dyari itu dengan erat. Dan tanpa perlu Sachy berkata apa-apa lagi, Nala sudah mengerti apa maksud ucapannya.
                                                                                                ***
               
`                                                                              
                


Baca Yang Ini Juga Yah?:

0 komentar on "Utang Cimol Part 5"

Posting Komentar

Baca Juga Postingan Terbaru

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 

Catatan Sakura Copyright © 2009 Paper Girl is Designed by Ways To Make Money Online | Surviving Infidelity by Blogger Templates