Kamis, 16 Agustus 2012

Utang Cimol Part 2

di 04.09
                SMA Nusa Bangsa adalah SMA yang terkenal karena memiliki kelas khusus untuk jurusan Entartaiment. Murid yang sekiranya mempunyai bakat baik dalam dunia Acting, Musik,Dance, Model, bahkan Pelawak bisa memasuki kelas tersebut. Tapi tidak semudah itu untuk memasuki kelas ini, ada beberapa syarat serta konsekwensi yang lumayan berat. Belum SPP untuk kelas ini yang lumayan menguras isi dompet kecuali bagi yang memang mempunyai uang segentong. Kelas ini juga mempunyai jadwal yang lumayan padat dan butuh fisik yang ekstrak kuat untuk menghadapi pelajaran-pelajarannya yang sangat banyak. Tentu saja SMA Nusa Bangsa tak ingin muridnya menjadi artis tapi gak tahu apa-apa tentang pelajaran akademik alias bodoh.
                Biasanya siswa kelas Entartaiment mempunyai perbedaan yang sangat mencolok di banding kelas-kelas lainnya. Kadang perbedaan itulah yang membuat beberapa anak kelas lain merasa kesal, gak suka, bahkan membenci siswa Kelas Entartaiment. Tapi ada juga malah yang membanggakan bahkan meng-idolakan beberapa anak dari kelas Entartaiment,  salah satunya Sachy dan Boo yang bahkan memiliki penggemar hampir se-isi sekolah.
                Seperti yang terjadi pagi ini, awalnya mereka mengira pagi ini akan berjalan seperti biasanya. Namun rupanya ada suatu kejutan datang untuk mereka.
                “SACHY!!!.” Sesuatu yang membuat mata mereka ber-akomodasi penuh dan mulut mereka reflek membuka hampir membentuk diameter 10 cm. Bahkan mereka semua tak ada yang bergerak sedikitpun, mereka diam membeku seperti patung.
                “Pagi semua....!.” Sachy menyapa seluruh teman-temannya dengan semangat. Dia melambai-lambaikan tangannya seraya tak lupa memberikan senyumnya yang khas dengan lesung pipi yang tak pernah ketinggalan. Lebih tak menyangkanya lagi Sachy juga membawa Boo! Murid Entartaiment yang sedang syuting di Singapura yang entah mengapa tak ada angin, tak ada hujan, apalagi petir bisa muncul di depan mata mereka.
                “Alooooo my all plenddd..!.” Boo yang terkenal karena memiliki wajah super imut dan gayanya yang lucu dan buat orang gemes minta ampun turun dari mobil sport putih milik Sachy.
                Semua yang melihat keajaiban ini masih terbengong seperti sapi ompong. Yang lagi ngobrol pun diam tak bersuara, yang lagi makan membuka mulutnya dengan makanan yang belum ditelan, yang lagi nggaruk kepala menghentikan gerakannya seperti lupa rasa gatelnya, bahkan yang lagi ngupil pun diam ditempat seperti patung. Ada beberapa orang yang sedikit waras tidak mematung seperti yang lainnya hanya saja tingkahnya kebalikannya. Mereka malah berlari kesana-kemari seperti cacing kepanasan karena tak tahu harus bertingkah apa. Hanya sedikit yang benar-benar waras.
                Tapi Sachy tak mempedulikannya, dia tak mempermasalahkan segala bentuk jenis ekspresi mereka. Sachy pun dengan tenang berjalan melewati mereka. Bersama Boo, Sachy melenggang masuk ke dalam kelas tercintanya. Kelas yang amat sangat dia rindukan.
                Baru setelah bayangan Sachy hilang di balik pintu, semua anak yang tersihir jadi patung itupun sadar. Tak ada kata yang mereka ucapkan, selain..
                “WHOAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA!!!
***
“Gue benar-benar gak nyangka!! Gak nyangka seratus persen Kak Sachy yang super ganteng itu berangkat sekolah lagi!.” Nadia murid tercentil tak habis-habisnya bertingkah heboh. Sejak kejadian pagi itu, tak ada yang bisa menjalankan kegiatan seperti biasanya. Rasanya mulut tak bisa di stop untuk bercerita tentang Sachy. Bahkan di dalam WC pun para anak cowok terus membahas kedatangan Sachy yang dinilai sangat mengejutkan itu. Bisa-bisanya Sachy datang ke sekolah..padahal namanya lagi terkenal-terkenalnya di seluruh Indonesia.
                “Rasanya gue bangga bisa sekolah disini!. Gue janji gue gak akan pernah melupakan sekolah ini! Bahkan bakal gue kenang sampai gue mati!.” Lanjut Nadia lagi dengan gaya nya yang super lebay.
                “Iya! Untungnya tadi gue gak jadi bolos!. Coba kalau gue bolos seperti biasanya, pasti gue bakal menyesal seumur hidup!.” Vega sahabat Nadia ikut menambahi, teman-teman mereka yang lain mengangguk setuju. Mereka ini, Nadia, Vega, Niki, dan Chipka adalah Geng yang dikenal paling Lebay di sekolah SMA Nusa Bangsa. Bahkan mereka dengan bangga menyebut nama Geng mereka dengan sebutan KAA yaitu Kami Anak Alay.
                “Ssttt!!! Kalian semua berisik banget! Kaya Beo kesurupan tahu!.” Seorang gadis tampak berteriak kesal. Wajahnya terlihat sekali kalau dia sangat BT. Gadis ini rupanya salah satu manusia di sekolah ini yang tidak menyukai Sachy beserta antek-anteknya. Gadis ini menganggap semua anak sangat berlebihan dalam menyukai seorang Sachy. Dan dia tentu saja punya alasan sendiri, mengapa dia juga tidak menyukai Sachy.
                “Heh!Elo anak kemarin yang di wawancarai itu kan? Seenaknya saja elo bilang  Kakak-Sachy-kami mengutang!. Emang utang cimol berapa sih? Kenapa gak di ikhlasin aja? Dasar Pelit!!.” Nadia malah membalas berteriak ke arah gadis itu. Teman-temannya yang seperti Lalat karena terus mengerubunginya ikut menambahkan dengan teriakan kesal. Ada yang bilang ‘Iri lah, Sok, bahkan Tepe!’.
                “Maklum..gak pernah masuk Tipi!.” Ujar Niki sebagai kalimat penutup. Mereka semua gak sadar bahwa diantara mereka juga gak ada yang pernah masuk TV. Tapi gadis itu tidak mempedulikan dan tidak mengurusi mereka. Diapun beranjak pergi. Namun sebelum dia beranjak, gadis itu melihat anak-anak lebay itu bertingkah aneh. Mereka seperti orang kena penyakit ayan!. Kejang-kejang tanpa sebab. ‘Dasar orang aneh’. Pikir Gadis itu.
                “DUG!.”
                “AUUWWW.” Gadis itu memegang tangannya. Yang dia tak tahu telah menabrak benda apa. Gadis itu segera mengangkat wajahnya. Sadar bahwa yang menabraknya adalah seorang manusia bukan benda!.
                “SACHY!!!!.” Bukan gadis itu yang berteriak tapi Geng KAA yang berteriak histeris kaya orang dikasih uang segepok. Rupanya mereka kejang-kejang karena melihat Sachy yang datang dan mendekat.
                “Kamu yang kemarin bilang bahwa aku mengutang kan?” Tanya Sachy dengan dinginnya. Suasana mencekam, entah mengapa sepertinya akan ada perang.
                “Iya. Kenapa?” Gadis itu membalas dengan sorotan mata tajam. Tak ada takutnya sama sekali. Singa VS Macan!.
                “Nih!” Sachy menyerahkan uang seratus ribu.” Aku bayar lunas semua utangku! Aku yakin harga cimol gak sampai seratus ribu, jadi sisanya kamu ambil aja.”  Lanjut Sachy lagi setelah itu dia berlalu.
                Gadis itu langsung berteriak, “TUNGGU!.” Dia mendekati Sachy dan mengambil dompetnya. Dia mengambil beberapa lembar uang serta kepingan uang receh.
                “Ini kembaliannya!.” Ucap gadis itu sembari memberi paksa uang kembalian kepada Sachy.

                “Aku masih punya uang jadi kamu gak perlu kasih aku sisa kembalian. Lagian aku gak bermaksud apa-apa. Aku Cuma mengingatkan. Kata guru agama, Utang itu harus di bayar!. Dan ini kamu ambil aja kembaliannya, siapa tahu aja kamu mau membeli cimol lagi. Jadi kalau penjualnya bilang gak ada kembalian, kamu gak usah minjem uang lagi deh kan bisa pakai uang receh ini.” Gadis itu berkata dengan penuh perasaan kemenangan!. Dia tersenyum puas!. Puas karena dia menang, puas karena Sachy malu, puas karena dia bisa membuktikan Sachy MANUSIA BIASA bukan MANUSIA SEMPURNA.
                                                                                                ***
                Sachy sedang dalam kebingungan yang sangat besar. Dia tidak menyadari tepatnya memprediksi bahwa akan ada banyak penggemar yang datang dan menunggunya. Seharusnya Sachy pulang sebelum bel berbunyi karena bertujuan menghindari Penggemar yang akan menyerbunya setelah jam sekolah usai, tapi dia justru masih duduk bengong dikursinya sambil memikirkan kejadian tadi saat istirahat.
                Sekarang Sachy harus menerima akibat dari kecerobohannya. Mobilnya sudah dikepung, pintu gerbang juga dikepung, di depan pintu kelas sudah banyak penggemar yang menunggunya. Mereka punya satu Misi yaitu, Tidak memperbolehkan Sachy pulang!. Bahkan ada anak sekolah lain yang ikut memblokir jalan.
                Sachy tak mungkin menyerahkan dirinya. Dia harus memfikirkan cara bagaimana agar dia bisa lolos. Untungnya otak yang dia miliki cukup cerdas, dia segera menemukan sebuah ide!. Dia menemukan sebuah celah untuk kabur!. Ya lewat jendela!.
                Setelah berhasil keluar, Sachy segera mengambil seribu langkah!. Dia melewati pekarangan belakang sekolah, semak-semak, kemudian lorong kecil dan sampailah dia di tempat parkir. Dengan hati-hati Sachy mencari cara agar bisa menerobos kerumunan orang banyak itu. Mungkin dia akan pulang dengan Taksi.
                Tapi sial!! Sachy ketahuan oleh berpuluh-puluh penggemarnya yang bahkan sudah siap siaga dan sangat mengawasi. Mereka segera berlari mengejar Sachy, Sachy pun tak ambil diam, dia memutar balik. Dia berfikir jika semua penggemarnya ikut mengejarnya bisa dipastikan mobilnya sudah aman. Dia bisa segera memasuki mobilnya dan wussshhhh mobilnya akan berjalan dengan kecepatan angin!. Selamat deh!.
                Sembari berlari Sachy teringat oleh Boo. Sial lagi! Boo pasti sudah meninggalkannya!. Sachy harus membuat perhitungan, bisa-bisanya Boo meninggalkannya padahal berangkat tadi juga sama-sama dengannya. Inilah akibat punya sahabat yang gak setia kawan!.
                Ternyata dugaan Sachy salah besar! Mobilnya masih dikepung! Sachy harus mengakui otak penggemarnya sangat cerdas.Terpaksa Sachy harus memutar otaknya lagi guna mencari cara lain! Kebetulan di tengah jalan Sachy melihat seorang gadis sedang mengendarai sepedanya. Sachy harus segera memanfaatkan kesempatan ini!. Apa yah?
                Dan..AHA! Sachy menemukan sebuah ide tapi tidak terlalu bagus. Ah Bodo! Sachy tak peduli, yang penting dia selamat!.
                “STOOOPPPP!!.” Sachy menghentikan sepeda yang sedang dikayuh seorang gadis. Gadis itu terlonjak kaget. Takut Gadis itu meneriakinya terlebih dahulu, Sachy segera menarik tangannya. Lalu belum sempat Gadis itu mengucapkan sepatah kalimat Sachy sudah membekapnya dengan berkata kepada seluruh penggemarnya yang mengejarnya,
                “Maaf yah? Aku sudah punya cewek.” Ucap Sachy tanpa terduga. Seluruh penggemar kaget dan serentak berteriak, “Hah?”, apalagi gadis itu. Dia saking kagetnya sampai tak bisa berkata apa-apa.
                “Hmmm kalian jangan ganggu aku lagi, nanti cewek aku marah loh.” Kata Sachy lagi dengan senyum misterius. Senyumnya mengandung sejuta arti tapi yang jelas Sachy merasa bersalah!
                Pada gadis inikah?
                Sachy menggigit bibir bawahnya, sepertinya dia akan masuk ke dalam sebuah lubang masalah. Intinya dia akan berurusan lagi dengan gadis ini. Mau tak mau!.

                                                                                                ***


Baca Yang Ini Juga Yah?:

0 komentar on "Utang Cimol Part 2"

Posting Komentar

Baca Juga Postingan Terbaru

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 

Catatan Sakura Copyright © 2009 Paper Girl is Designed by Ways To Make Money Online | Surviving Infidelity by Blogger Templates