Selasa, 20 Agustus 2013

Awal Mula...

di 07.13
Awal Mula..

           
“Saat itu.. aku menganggap bahwa seorang sahabat hanyalah seorang teman yang selalu ada saat kita ada. Tapi saat ini aku sadar bahwa sahabat yang sebenarnya adalah seorang teman yang selalu ada di saat kita ada dan tidak ada...”

Perjumpaanku dengan seorang gadis bernama Ainul Khasanah dimulai saat aku baru berumur 1 hari di Pondok Pesantren Syech Said Bin Armia. Hari itu aku sudah banyak berkenalan dengan teman baru dan aku baru melihat dia.. Betapa masih lekat di ingatanku, saat itu dia sedang berdiri di depan pintu kamar 3 (Kamar ku dan juga kamarnya). Dia menatapku sembari ingin menghulur senyum sedangkan aku menatapnya sembari menyembunyikan senyum.
Hari semakin berlalu.. dan aku hanya mengenal nama panggilannya, “Ainul”. Tidak ada yang aku tahu tentangnya selain dia gadis yang putih, ada tahi lalat di atas bibirnya, dan.. cantik.
Dia memiliki seorang saudara bernama Fitri, dan saat itu aku lumayan dekat dengan saudaranya. Seiringnya waktu .. aku mulai mengamati tingkah lakunya yang tidak seperti kebanyakan orang pada umumnya yang baru mencicipi status menjadi seorang santri.
Dia orang yang tidak ada malu, selalu tersenyum, tertawa, meledek bahkan memeluk seseorang yang baru di kenalnya. Bukan hal yang mudah melakukan itu, karena butuh kehati-hatian yang super untuk menjaga ‘imej’ kita di depan orang yang baru mengenal kita. Menurutku pandangan orang pertama tentang kita itu adalah sesuatu yang sangat penting dan sakral, aku sangat menjaga diriku di depan orang yang baru mengenalku. Tapi dia.. seolah menolak pemikiranku. Dia bersikap apa adanya, tidak peduli apa pandangan pertama orang tentangnya. Sifatnya itulah yang baru ku sadari.. adalah sifat menjadi diri sendiri. Tidak di buat-buat apalagi di lebih-lebihkan..
Suatu hal lagi yang membuatku tiba-tiba berubah menjadi kagum padanya adalah sifatnya yang sabar..
Sampai detik ini pun aku tidak pernah melihatnya marah-marah, hanya sekilas kemudian kemarahannya itu dengan cepatnya hilang begitu saja..
Lalu muncullah keinginanku.. untuk lebih dekat dengannya. Dengan keberadaanku disini, aku sadar bahwa aku membutuhkan seseorang yang bisa aku percaya untuk dijadikan seorang sahabat..
Dan pilihanku jatuh pada sosoknya. Aku sudah begitu kagum dengan keramahannya, sifat polosnya, sabarnya, dan semua itu membuatku merasa aku tidak akan kesepian berada di Pondok ini jika bersahabat dengannya.
Malam itu, malam ‘ta’liman’ (Pengajian yang diisi langsung oleh Kyai ku) aku mengatakan padanya tentang apa yang aku inginkan. Dan dia pun tersenyum sembari mengangguk. Aku membalas senyumnnya. Lalu aku menghulurkan tanganku, dan dia langsung menerimanya.


Jabatan tangan malam itu.... kami artikan sebagai awal mula persahabatan kami....


Baca Yang Ini Juga Yah?:

0 komentar on "Awal Mula..."

Posting Komentar

Baca Juga Postingan Terbaru

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 

Catatan Sakura Copyright © 2009 Paper Girl is Designed by Ways To Make Money Online | Surviving Infidelity by Blogger Templates