Minggu, 02 September 2012

Utang Cimol Part 12

di 09.07

Memiliki sebuah kenangan itu ternyata bisa membuat kesedihan. Kadangkala ada seseorang yang marah, sedih, dan sakit karena memiliki sebuah kenangan, tapi jika kita mau sadari kenanganlah yang membuat perubahan dalam hidup kita karena tanpa kenangan hidup tidak akan berjalan..


                                                                          ***

                "Sachy Saldheves!" Tampak seorang laki-laki bertubuh gemuk dengan perut yang membuncit, memakai ikat pinggang yang tampak mengendor gara-gara perutnya, berkacamata dan berkumis tebal sedang memanggil seorang muridnya yang terlihat sedang tidak fokus mengikuti pelajarannya.
                "Sachy Saldheves!" Laki-laki itu mengulangi panggilannya, dengan suara yang cukup kencang sehingga membuat kumisnya bergerak ke atas dan ke bawah, semua murid sedang menahan tawanya melihat ekspresi guru mereka yang terkenal killer itu.
                Jika saja Boo tidak segera menyikut tangan Sachy, sudah dipastikan kepala Sachy akan menjadi tempat pendaratan yang mulus untuk sebuah penghapus yang terbuat dari kayu. Dan hanya Tuhan yang tahu tentang nasib kepala Sachy selanjutnya jika itu benar-benar tejadi.
                "Eh... iya pak?" Sachy langsung tersadar dan dia dengan wajah kagetnya berusaha untuk menghadapi wajah Pak Toro dengan mata melototnya yang menciri khas itu. Langsung saja hawa dingin menyeruak di sekitar tubuh Sachy membuat bulu kuduknya meremang. Sachy merasa akan terjadi hal buruk menimpanya.
                Pak Toro berjalan mendekati Sachy, guru yang mengajar di kelas Entertaiment dengan bidang study Fisika ini sedang membawa sebuah penggaris besar dan dia menepuk-nepukkan penggarisnya ke tangannya. Seperti sedang mengukur massa penggaris tersebut dan besarnya gaya apabila penggaris itu dipukulkan.
                "Apa yang dimaksud dengan tumbukan lenting sempurna?" Pak Toro bertanya kepada Sachy. Semua berharap Sachy bisa menjawabnya karena mereka benar-benar tidak mau melihat ada dentuman di dalam kelas mereka.
                Sachy terlihat sangat gugup, sekilas matanya melirik ke sana-kemari berharap ada bantuan Tuhan yang datang padanya secara tiba-tiba. Namun sepertinya Tuhan punya rencana lain untuk Sachy, karena pada akhirnya Pak Toro dengan tegas mengatakan, "Sachy sehabis pelajaran ini temui saya di ruang guru!" Mendengar itu Sachy sudah pasrah, "Dan..." Pak Toro masih melanjutkan, "Jangan harap kamu masih bisa mengikuti pelajaran saya karena detik ini juga silahkan keluar dari kelas! " Kalimat terakhir itu sudah menjadi keputusan yang mutlak yang tidak bisa di ganggu gugat dan sekali lagi.. Sachy sudah pasrah.

                                                                               ***

                Sachy berjalan dengan lemas, tadi dia habis menemui Pak Toro di ruang guru. Sebenarnya dia lemas bukan karena habis dimarahin Pak Toro di depan guru-guru tapi karena... hatinya sangat lelah sekarang. Sepertinya ada yang sudah menyerap kekuatan tubuhnya sehingga menjadi lemah tak berdaya seperti ini. Sachy juga tidak mengerti kenapa dia bisa seperti ini.
                Karena seorang Putri Naila kah? Entahlah, yang jelas gadis bernama Nala itu telah benar-benar mengacaukan hidupnya. Cinta pertama yang seharusnya sangat indah dirasa justru menjadi sangat menyakitkan seperti rasa sakit saat ditusuk-tusuk oleh jarum. Ah! Tidak, bahkan lebih dari itu.
                Sachy menundukkan wajahnya, rasanya ingin sekali ia menangis sekarang.Sayangnya... itu sama saja dia telah mencopot kehormatan harga dirinya sebagai seorang lelaki. Tapi jika dia bisa membela, bukankah laki-laki itu juga punya perasaan? Tak bolehkah ia menangis karena orang yang dicintainya? Jika tidak boleh, untuk apa laki-laki punya air mata?
                Sudahlah Sachy tidak ingin lagi bertanya, dia juga tidak ingin mengurusi boleh atau tidaknya laki-laki menangis. Yang jelas hatinya sekarang sedang sakit! SA-KIT!
                

                                                                              ***

                Bel tanda pulang akhirnya berbunyi. Masing-masing anak langsung membereskan perlengkapan sekolah mereka, dan bergegas untuk segera pulang. Ini adalah waktu yang sangat dinantikan oleh rata-rata setiap anak termasuk Sachy yang berharap waktu ini cepat berlalu. Meskipun hari-harinya terasa berat sekarang tapi Sachy ingin setidaknya dia bisa melalui hari-hari berat itu.
                "Bro... mau ikut pulang bareng gue?" Boo tiba-tiba menawarkan tumpangan. Boo sebenarnya juga tahu bahwa teman seperjuangannya ini sedang ada masalah berat, tapi masalah berat yang Boo tahu itu adalah masalah yang mengenai berita homo itu, Boo kira Sachy stress karena dia sudah tidak bisa menjadi artis lagi.
                Sachy memaksakan untuk tersenyum meskipun rasanya dia sudah tidak bisa lagi tersenyum, "Thanks Boo, tapi aku pulang sendiri ajah" Tolak Sachy halus. Boo pun mengangguk setuju, "Oke! Gue duluan yah? Bye! " Dan dengan secepat kilat Boo pun meninggalkan Sachy.
                Sachy hanya menatap kosong kepergian Boo, meskipun ia ingin sekali ada yang menghiburnya tapi yang dia mau cuma Nala. Tampaknya tidak ada yang bisa membuatnya tersenyum kecuali Nala.
                Sachy berjalan menyusuri tiap-tiap koridor kelas. Tidak ada yang ia pikirkan. Semua pandangannya tampak buram tidak ada yang berwarna.
                Memang yang terlihat Sachy sama halnya dengan orang pada umumnya, berjalan, makan, minum, mengenderai mobil.. tapi apa yang terjadi jika pikiran dan hati tidak menyatu? Sachy tidak menyadari... saat ia mulai menjalankan mobilnya dan tanpa menoleh, ia menyebrang begitu saja..
                                "BRAKKKK!!" Sebuah Truk menghantam mobilnya. Sempat mendorong mobilnya beberapa meter. Kejadian itu berlangsung dengan sekejap dan untuk yang ke-tiga kalinya Sachy hanya bisa pasrah...

                                                                             ***





Baca Yang Ini Juga Yah?:

0 komentar on "Utang Cimol Part 12 "

Posting Komentar

Baca Juga Postingan Terbaru

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 

Catatan Sakura Copyright © 2009 Paper Girl is Designed by Ways To Make Money Online | Surviving Infidelity by Blogger Templates